Friday, January 27, 2012

Menemani Perjalananmu

“Whyyyyy do you love meee…so sweet and tenderly….I do everything to…”
“Haloo, Assalamu’alaikum”
“Waalaikumusallam…udah bangun?”
”…."…”….”
image Beberapa tahun silam…setiap subuh pagi sekitar pukul 6:00 Handphoneku berbunyi membangunkanku, lalu seorang pria dengan suaranya yang terdengar di telingaku amat sangat merdu, rasanya indah sekali…seketika itu juga hatiku langsung berbunga – bunga…
Kira – kira ada waktu sekitar 60 menit untuk menemaninya melalui perjalanan menju ke tempat kerjanya di kawasan ibu kota, mengendarai mobilnya yang berwarna silver dan berFlat nomor yang unik dan mudah di ingat :P. hmm Ketika waktu itu Aku suka berpura – pura masih tertidur supaya dia membangunkanku dengan candanya, dan aku pun dapat sedikit bermanja – manja dengannya dengan alasan Kantung mataku yang masih berat terbuka.

Selalu saja ada obrolan seru yang selalu kami ceritakan satu sama lain…cerita tentang aktifitas kerja kemarin, dari mulai yang lucu, sedih, kesal semuanya kami curahkan dan pasti saja pagi yang indah itu selalu diselingin canda tawa sampai terpingkal – pingkal sampai lemas rasanya tertawa, mmm senang sekali rasanya.
Sampai satu ketika aku membuat sebuah status…”pagi – pagi sudah lemas” huahahaha dan orang2 pun yang membaca langsung membalas dengan beragam pikiran yang salah dan cenderung jorok wkkwk, coba tebaklah!
….Ketika ia melewati gerbang tol, mengambil atau membayar tarif tiket tol…aku selalu menggodanya ketika seusai mengucapkan “Terima kasih” kepada petugas tol…karena dia selalu saja terdengar manis menyapa mereka dan pastinya selalu sambil tersenyum
Aku pun selalu bertanya “petugasnya cewek apa cowok”…
Jika cewek aku pun merasa cemburu dan menyindirnya “sok imut” nyari perhatian
Jika petugasnya cowok…ya sudah tak ku perpanjang haha…Habis perkara!

Aaah entah apa saja yang menjadi bahan cerita, kadang dia bernyanyi merdu, memutar kaset Idris sardi kesukaannya sepanjang jalan dan terus terang saja pertamanya aku merasa “kurang suka” karena rasanya terdengar jadul di telinga haha…mmm tapi mungkin karena saking seringnya aku mendengar alunan tembang mendayu tsb lama kelamaan semakin terdengar merdu di telinga, lalu aku pun meminta dia mengirimkan tembang itu ke alamat surat emailku dan ternyata sampai sekarang aku amat sangat menikmatinya, bahkan lebih parah…aku malah lebih hafal lirik – liriknya yang berbahasa inggris ketimbang dia sendiri *whattt
Ahhh sungguh indahnya cerita kita…ingin sekali rasanya menemani perjalananmu kali itu

ketika bumi masih setengah terbangun, ketika mentari mulai menyapa…suramu pun membangunkan lamunanku,
semakin lama…semakin menumbuhkan rasa yang membuatku tersenyum tanpa henti hingga mentari pun berpamitan.
Aku…menyambutmu dengan rindu kekasihku.


Penulis: Tiayi – dalam pijakan bumi dibawah naungan Langit.